Thomas Cavendish Mengeklaim Bahwa Di Filipina
Ampallang adalah salah satu jenis tindik kelamin pria yang menembus kepala penis secara horizontal. Tindik ini termasuk rumit dan prosesnya sangat menyakitkan. Proses penyembuhan bisa memakan waktu 4-6 bulan, atau bahkan setahun. Ketika pulih sepenuhnya, ehostingpoint.com seringkali tindik tersebut memberikan rangsangan bagi pemakainya karena stimulus pada jaringan kepala penis. 57-58 dan Kalimantan (suku Dayak). Thomas Cavendish mengeklaim bahwa di Filipina, praktik tersebut diciptakan oleh para wanita untuk mencegah sodomi. Dalam kebudayaan Barat, ampallang menjadi populer seiring dengan berbagai jenis tindik kelamin yang dilakukan di kalangan komunitas BDSM gay, sebelum berkembangnya bisnis tindik tubuh pada tahun 1980-an dan 1990-an. Tindik ini dikaitkan erat dengan gerakan modern primitive tetapi anatomi dan penggunaan anting pada ampallang zaman dulu berbeda dengan ampallang masa kini. Desain anting ampallang tradisional semata-mata berupa jarum yang disematkan dengan manik dari kayu pada ujung penis. Patung di candi Sukuh (Jawa Tengah) dengan ujung penis yang dihiasi manik-manik seperti ampallang. Seorang pria Dayak dengan ampallang, serta contoh anting yang dikenakannya. Dua pria suku Dayak Kenyah memakai tindik ampallang. John Baxter (2009).japanesesexlife.com Carnal Knowledge: Baxter's Concise Encyclopedia of Modern Sex. Artikel bertopik seks ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk rincian lebih lanjut.